Dibutuhkan Networking dan Profesionalitas untuk Bekerja di Industri Talent Agency
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sama seperti profesi lain, networking dan profesionalitas dibutuhkan untuk mereka yang bekerja di industri talent agency. Kedua hal tersebut memberikan keuntungan untuk menjalin relasi dan membangun citra positif.
Hal itulah yang dirasakan Owner Talent Agency, Harry Perdana. Meski telah berkecimpung dalam dunia bisnis talent agency sejak usia belia, ia menilai, networking atau relasi tetap menjadi sesuatu yang berpengaruh dalam suatu profesi.
Apalagi, menurut pria yang akrab disapa Dana ini, mengetahui seluk-beluk dunia talent agency sejak usia 16 tahun membuatnya memiliki cukup banyak kesempatan untuk membangung networking.
“Kalau Dana sendiri mulai masuk ke dunia agensi itu udah dari tahun 2006 kayanya. Berawal dari koneksi sih memang awalnya. Balik lagi, networkingnya itu kita mau capability sama banyak orang,” kata Dana dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo, Rabu (14/12/2022).
“Mungkin karena saya sendiri dari umur 16 tahun sudah pernah menjalani peran itu sebelumnya. Jadi ibarat kata naturally untuk proses HR itu kaya udah punya poin-poin sendiri,” lanjutnya.
Dana lantas mengungkapkan, selain membutuhkan networking yang kuat, apapun profesinya, profesionalitas adalah hal yang nomor satu. Apalagi, bagi seseorang yang profesinya harus bertemu dengan banyak klien sepertinya.
Meski telah menyediakan berbagai tenaga kerja yang dibutuhkan setiap klien, ia harus bisa mengerti kebutuhan dan karakteristik kliennya. Sehingga, ketika sudah dipercaya oleh klien, hal itu secara tak langsung akan membangun kepercayaan dan relasi yang baik.
“Kalau menurut saya semua klien unik. Once the spek udah ada satu, yaudah balik lagi kita harus menyesuaikan. Karena kita sebagai penyedia tenaga kerjanya, ya kita harus se-close mungkin harus bisa mewujudkan impian dari yang punya acara,” jelas Dana.
“Sebenarnya, serumit apapun spek yang diinginkan, talentnya pasti ada. Jadi, sebetulnya udah tinggal kita kuat-kuatan sebagai agensi, do the best, kita punya lininya nggak untuk mendapatkan si tenaga kerjanya,” tandasnya.
Lihat Juga: Di Balik Film Cinta Tapi Cinta, Ganjar dan Atikoh True Love Story, Sutradara: Cocok untuk Anak Muda
Hal itulah yang dirasakan Owner Talent Agency, Harry Perdana. Meski telah berkecimpung dalam dunia bisnis talent agency sejak usia belia, ia menilai, networking atau relasi tetap menjadi sesuatu yang berpengaruh dalam suatu profesi.
Apalagi, menurut pria yang akrab disapa Dana ini, mengetahui seluk-beluk dunia talent agency sejak usia 16 tahun membuatnya memiliki cukup banyak kesempatan untuk membangung networking.
“Kalau Dana sendiri mulai masuk ke dunia agensi itu udah dari tahun 2006 kayanya. Berawal dari koneksi sih memang awalnya. Balik lagi, networkingnya itu kita mau capability sama banyak orang,” kata Dana dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo, Rabu (14/12/2022).
“Mungkin karena saya sendiri dari umur 16 tahun sudah pernah menjalani peran itu sebelumnya. Jadi ibarat kata naturally untuk proses HR itu kaya udah punya poin-poin sendiri,” lanjutnya.
Dana lantas mengungkapkan, selain membutuhkan networking yang kuat, apapun profesinya, profesionalitas adalah hal yang nomor satu. Apalagi, bagi seseorang yang profesinya harus bertemu dengan banyak klien sepertinya.
Meski telah menyediakan berbagai tenaga kerja yang dibutuhkan setiap klien, ia harus bisa mengerti kebutuhan dan karakteristik kliennya. Sehingga, ketika sudah dipercaya oleh klien, hal itu secara tak langsung akan membangun kepercayaan dan relasi yang baik.
“Kalau menurut saya semua klien unik. Once the spek udah ada satu, yaudah balik lagi kita harus menyesuaikan. Karena kita sebagai penyedia tenaga kerjanya, ya kita harus se-close mungkin harus bisa mewujudkan impian dari yang punya acara,” jelas Dana.
“Sebenarnya, serumit apapun spek yang diinginkan, talentnya pasti ada. Jadi, sebetulnya udah tinggal kita kuat-kuatan sebagai agensi, do the best, kita punya lininya nggak untuk mendapatkan si tenaga kerjanya,” tandasnya.
Lihat Juga: Di Balik Film Cinta Tapi Cinta, Ganjar dan Atikoh True Love Story, Sutradara: Cocok untuk Anak Muda
(dra)